Pengukuran Barometris

   Kerangka kontrol vertikal merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang referensi tertentu. Pengukuran tinggi adalah menentukan beda tinggi antara dua titik. Beda tinggi antara 2 titik dapat di tentukan dengan metode pengukuran sipat datar, metode trigonometris dan metode barometris.

Pengukuran Barometris
   Pengukuran tinggi dengan menggunakan metode barometris dilakukan dengan menggunakan sebuaah barometer sebagai alat utama. Barometer adalah alat pengukur tekanan udara.


Barometer



   Disuatu tempat tekanan udara sama dengan tekanan udara dengan tebal tertentu pula. Idealnya pencatatan di setiap titik dilakukan dalam kondisi atmosfer yang sama tetapi pengukuran tunggal hampir tidak mungkin dilakukan karena pencatatan tekanan dan temperatur mengandung kesalahan akibat perubahan kondisi atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin rendah tekanan udaranya. Karena dalam pengukuran tekanan udara berhubungan erat dengan kondisi lapisan udara, maka pengukuran tersebut tidak hanya menggunakan barometer saja tetapi menggunakan alat lain seperti thermometr, dan hygrometer.  Tekanan dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, dan percepatan gaya berat.


    Hubungan antara tekanan dan ketingian memang cukup kompleks tetapi untuk keperluan pengukuran tinggi, analisa matematisnya disederhanakan menjadi sebagai berikut.


Keterangan:

hab        = beda tinggi antara titik A dan B
T          = temperatur rata-rata pada ketinggian Ha dan Hb (°K)
Ts         = temperatur standar = 273°K
Pa         = tekanan udara pada ketinggian Ha (mmHg)
Pb         = tekanan udara pada ketinggian Hb (mmHg)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons